Pentingnya USG Kehamilan Sesuai Jadwal
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) menjadi tidak benar satu yang sebaiknya tidak para ibu hamil lewatkan. Dokter spesialis kebidanan dan persentase konsultan fertilitas, endokrinologi, reproduksi di RS Pondok Indah – Pondok Indah, Yassin Yanuar Mohammad mengatakan, pengecekan ini setidaknya dijalankan lima kali sejak 10 minggu kehamilan hingga menjelang persalinan.
Tetapi, bolehkah USG dijalankan lebih berasal dari yang disarankan? “Ada jadwal-jadwal pengecekan USG yang sebaiknya tidak di lewati ibu hamil. Kalau lebih, boleh dan selama itu berguna bisa dikerjakan,” kata dia, dalam webinar, Rabu (7/10).
Pemeriksaan USG pertama kali sebaiknya dijalankan ibu hamil waktu umur kehamilannya di bawah 10 minggu. Tujuannya untuk memastikan sejumlah hal. Beberapa perihal yang di check antara lain wilayah di dalam atau luar kandungan, kuantitas janin, umur kehamilan dan mendeteksi beragam faktor penyulit layaknya suasana ibu terlampau kurus, malnutrisi, anemia.
Pemeriksaan sesudah itu pada umur kehamilan 11-13 minggu. Ini sebagai skrining kelainan kromosom terhitung mendeteksi down syndrome dini, menyaksikan anatomi janin dan memastikan umur kehamilan supaya anak dan ibu sehat .
Berikutnya, USG pada umur 18-24 minggu untuk menyaksikan organ secara komprehensif yaitu berasal dari kepala hingga bagian gerak sekaligus mendeteksi kelainan pada janin.
“Pada umur ini organ-organ telah terbentuk baik, morfologinya kelihatan secara baik sehingga kami bisa mendeteksi beberapa besar kelainan yang kemungkinan ada pada janin, berasal dari otak, wajah, tulang hidung, bibir, bagaimana suasana jantung, paru, ginjal, tulang belakang,” tutur Yassin klinik usg di bekasi .
USG selanjutnya pada 28-30 minggu kehamilan untuk mengevaluasi laju pertumbuhan janin cocok umur kehamilan. Selain itu terhitung untuk jelas letak plasenta, air ketuban lalu anatomi lainnya.
Setelah itu, pengecekan pada jelang persalinan yaitu 36-40 minggu untuk ulang menyaksikan anatomi janin, menghitung berat janin waktu nanti lahir. Menurut Yassin cara membaca hasil usg , dokter kudu jelas proporsi berat janin dan panggul ibu kecuali dambakan persalinan normal.
Selain USG, pengecekan kehamilan terhitung bisa dijalankan melalui pemeriksan fisik, temu wajah atau wawancara dan laboratorium cocok suasana ibu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan sedikitnya keseluruhan delapan kali waktu pemeriksaan.
Khusus untuk pengecekan fisik, ibu hamil risiko rendah bisa sedikitnya berkonsultasi sebanyak enam kali. Sementara mereka yang berisiko tinggi sebaiknya frekuensi konsultasi segera disesuaikan dengan anjuran dokter masing-masing.
Pada jaman pandemi COVID-19 waktu ini, perubahan sarana dibutuhkan untuk mengurangi frekuensi ibu hamil muncul rumah, antara lain konsultasi dan pengecekan layaknya USG dan laboratorium dijalankan pada waktu dan area yang sama. Jika memungkinkan, konsultasi tatap wajah bisa diganti dengan virtual.